Pengembangan Modul Pengantar Antropologi Dengan Pendekatan Critical thinking untuk Mahasiswa IPS

  • Eka Darliana STKIP AL Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
  • Anisa Noverita STKIP AL Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
  • Tri Santy Kisria Darsih STKIP AL Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
Keywords: Modul, Antropologi , Critical Thinking.

Abstract

Pembelajaran yang bersifat monoton harus mulai dihindari karena akan menciptakan proses belajar (bosan, mengantuk, emosi, kaku, menghafal) dan materi pembelajaran tidak tersajikan secara lebih lengkap dan komprehensif dalam menguraikan konsep-konsep antropologi budaya. Atas dasar itulah maka dipandang perlu untuk mengadakan pembaharuan terhadap proses perkuliahan, khususnya pada matakuliah pengantar antropologi guna meningkatkan kualitas proses dan output-nya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menghasilkan modul pembelajaran pengantar antropologi dengan pendekatan Critical Thinking untuk mahasiswa pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan model 4D yang terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), tahap develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya sampai tahap pengembangan. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa hasil validasi ahli sebesar 85% dengan kategori sangat  layak, sedangkan hasil respon dosen praktisi terhadap keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran antropologi budaya dengan pendekatan Critical Thinking sebesar 81% dengan kategori sangat baik dan hasil respon yang diberikan mahasiswa setelah dibelajarkan menggunakan modulpengantar antropologi dengan pendekatan Critical Thinking sebesar 85% dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul pengantar antropologi dengan pendekatan Critical Thinking sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada matakuliah pengantar antropologi.

References

A. Safril Mubah, Departemen Hubungan Internasional, FISIP, Unair, Jalan Airlangga 4-6 Surabaya 60286, Indonesia. Telepon (031) 5034015. E-mail: [email protected]
Abdullah, R. (2012). Pemanfaatan Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar, 12(2), 216– 231.http://dx.doi.org/10.22373/jid.v12i2.449
Balaam, D dan Vesseth, M (2001) Introduction to International Political Economy. New Jersey: Prentice Hall.
Burgoyne John. 2002. Learning From the Case Method. Lancaster University.
Haviland, William A, 1999, Antopologi, Jilid 1, Alih Bahasa: R.G. Soekadijo, Jakarta : Erlangga, hlm. 13. 7 Haviland, William A, 1999
Jonassen, D. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN ArRaniry Banda Aceh, 3(2).
Jonassen, D. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran. FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN ArRaniry Banda Aceh, 3(2).
Justiani (2009) Globalisasi dan nasionalisme Indonesia. Surabaya Post
Koentjaraningrat, 2009, Pengantar Antropologi, Jakarta : Rineka Cipta
Koentjaraningrat, 2009, Sejarah Antropologi, Jakarta : Rineka Cipta
Nana, S & Ahmad, R. (2013). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Nilasari, Efi, Dkk. (2016). Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 7, Bln Juli, Thn 2016
Saptadi, KY (2008) Membaca Globalisasi dalam Kaca Mata Perang Budaya. Makalah Seminar Globalisasi, Seni, dan Moral Bangsa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta, 25 Maret
Sugiono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wanto, Sugar, Dkk. (2020). Kupas Tuntas Penelitian Pengembangan Model Borg & Gall. Jurnal PM Ilmu Kependidikan. Vol.3 No 2.
Published
2023-04-30