ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

  • Kiki Pratama Rajagukguk STKIP Al Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
  • Renni Ramadhani Lubis STKIP Al Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
  • Annisa Pratiwi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Al Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
  • Helma Syafira Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Al Maksum Langkat, Stabat, Indonesia
Keywords: Kemampuan Berpikir Kreatif, Bahasa Indonesia

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa MIN Miruk Kec Darussalam, Kab. Aceh Besar dalam mempelajari materi bahasa Indonesia dan bersifat mengkaji atau menggambarkan keadaan atau kondisi secara apa adanya yang ada di lingkungan. Metode pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif  jenis studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4, 5, 6 tahun pelajaran 2019/2020 dan sampel penelitian ini adalah salah satu kelas dari keseluruhan populasi yang dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara triangulasi yaitu observasi kognitif, observasi afektif dan wawancara face to-face interview. Teknik analisis data menggunakan pedoman penyekoran analitik (observasi kognitif), skala penyekoran holistik (observasi afektif). Dari hasil observasi kognitif secara keseluruhan didapati indikator kemampuan berpikir lancar 9,54% (tidak kreatif), indikator kemampuan berpikir luwes 18,98% (tidak kreatif), indikator kemampuan berpikir original 57,37% (cukup kreatif), indikator berpikir terperinci 47,17% (cukup kreatif). Dari hasil observasi afektif secara keseluruhan didapati indikator sikap rasa ingin tahu 75,45% (kreatif), sikap imajinatif 35,71% (kurang kreatif), sikap merasa tertantang oleh masalah baru sebesar 76,19% (kreatif) dan, sikap berani mengambil resiko sebesar 51,19% (cukup kreatif), dan sikap menghargai sebesar 37,50% (kurang kreatif). Observasi kognitif yang dilengkapi wawancara tertutup dan observasi afektif diperoleh 4 siswa (kreatif), 7 siswa (cukup kreatif), 12 siswa (kurang kreatif), dan 5 orang siswa (tidak kreatif). Adapun hasil observasi afektif yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung, 2 siswa (sangat kreatif), 7 siswa (kreatif), 17 siswa (cukup kreatif), dan 2 siswa (kurang kreatif), dan tidak ada siswa yang tergolong tidak kreatif.

 

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif, Bahasa Indonesia

 

Published
2020-12-12